Workshop Parenting Nestle LACTOGROW, Grow Happy Parenting

Minggu lalu saya berkesempatan untuk menghadiri salah satu event Parenting yang seru. Sebetulnya event-event Parenting seperti ini sering saya tunggu-tunggu lo, mungkin karena sekarang status saya sudah sebagai parent jadi pasti sangat pas dimana para orang tua baru itu kan memang sedang berproses dan hal seperti ini bisa menjadi bahan pembelajaran yang nantinya bisa di aplikasikan sendiri.



Event ini diusung oleh Nestle LACTROGROW dan bertemakan Grow Happy Parenting yang berbagi pola asuh "Grow Happy" untuk para orang tua yang memiliki beragam tantangan dalam menjalani perannya saat ini. Ada 3 pembicara dalam event workshop kali ini diantaranya adalah:

1. Psikolog Elizabeth Santosa, M. Psi, Psi, SFP, ACC
2. Dokter Spesialis Anak, dr. Fatima Safira Alatas Ph. D, Sp. A(K)
3. Brand Manager Nestle LACTOGROW Gusti Kattani Maulani 

Studi Child Happiness menemukan bahwa anak akan merasa bahagia saat bermain bersama orant tua, bahkan lebih bahagia dari ketika mereka bermain bersama adik atau kakaknya. Namun nyatanya lebih dari 50% orang tua merasa belum cukup hadir dan terlibat dalam kegiatan bersama si kecil. Di samping memaparkan tentang arti kebahagiaan keluarga serta kecukupan gizi anak Indonesia, studi ini pun mengungkapkan bahwa saat menilai karakteristik kebahagiaan anak, kebanyakan orang tua hanya memperhatikan ciri-ciri fisiknya saja. Misalnya saat anak menunjukan ekspresi ceria dan aktif bergerak. Padahal, menurut Myers & Diener (1995), kebahagiaan anak bukanlah kegembiraan sesaat tapi belih kepada rasa nyaman, aman, dan diterima dengan baik di lingkungan sosialnya.



Workshop dimulai dengan sambutan pertama dari Bu Lani (Brand Manager Nestle LACTOGROW) yang mengungkapkan bahwa event kali ini merupakan yang pertama kali diadakan di kota Bandung. Event ini bertujuan menjadi ajang "sharing Happiness" dikalangan orang tua masa kini. Menurut beliau pada masa sekarang ini ada yang namanya Happiness Gap, dimana adanya perbedaan keterlibatan orang tua yang belum merata di kalangan urban (perkotaan) dan kota/daerah yang lebih terpencil. Di kota besar para orang tua bisa lebih mudah menjangkau berbagai fasilitas dan informasi yang mungkin lebih sulit didapat di kota kecil. Hal ini bisa berdampak pula dengan pemberian nutrisi pada anak-anaknya. Beliau pun menambahkan, Untuk tumbuh bahagia, dibutuhkan keselarasan nutrisi, simulasi, dan keterlibatan orang tua dalam membangun dan memupuk kondisi grow happy tersebut. Peran orang tua yg semakin menantang dimasa yang lebih dinamis dan modern, membuat Nestle LACTOGROW berusaha membantu orang tua dengan menggelar workshop "Grow Happy Parenting" untuk berbagi informasi mengenai pola asuh anak seta tips memberikan nutrisi sembang dan lengkap untuk tumbuh bahagia, yang bisa diterapkan dengan mudah. Selain itu, Nestle LACTOGROW juga memperkenalkan tampilan barunya yang telah diperkaya DHA, Kalsium, Minyak Ikan, dan Lactobacillus reuteri yang bermanfaat untuk tumbuh kembang dan kesejatan pencernaan si kecil.


Kemudian dilanjutkan dengan materi dan games seru dari Psikolog Elizabeth Santosa, M. Psi, Psi, SFP, ACC. Beliau menjelaskan pada umumnya orang tua sudah mengerti teori pentingnya mendukung anak tumbuh bahagia, seperti menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anak. Namaun pada kenyataannya, banyak orang tua yang masih belum bisa memaksimalkan keterlibatan emosional mereka bersama anak meskipun telah bersusah payah menyisihkan waktu. Tantangan hidup modern seperti tingkat stress yang lebih tinggi atau interaksi dengan handphone misalnya, membuat keterlibatan emosional menjadi tantangan baru bagi orang tua. Selain itu, tekanan hidup modern ini berdampak pada kebahagiaan orang tua itu sendiri. "Bagaimana bisa menularkan kebahagian kepada anak, apabila orang tuanya sendiri tidak mengetahui bagaimana membahagiakan diri sendiri?" Orang tua kan menghasilkan anak yang memiliki ketahanan terhadap stress dan tantangan hidup dimasa depan, anak-anak yang dihasilkan melalui pola asuh oran tua yang bahagia dan terlobat dalam aktivitas anak. Untuk lebih mengenal dirinya sendiri, setiap orang tua perlu memahami apa saja sumber kebahagiaan dalam hidup seperti positif afektif (tertama, damai, pemenuhan diri) negatif afektif (sedih, marah, curiga), dan tingkat kepuasan hidup agar dapat mengajarkan anak bagaimana arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Ada beberapa sesi games seru yang dipandu Psikolog Elizabeth ini, salah satunya adalah menuliskan di selembar kertas daftar-daftar pencapaian kebahagiaan dalam seminggu terakhir. Hal ini sebaiknya rutin dilakukan agar kita bisa lebih menghargai berbagai bentuk kebahagian bagaimanapun bentuknya. 



Terakhir ada Dokter Spesialis anak dr. Safira yang menjelaskan bahwa berdasarkan hasil studi, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui dan mengerti nutrisi seimbang termasuk susu dan kandungan gizi yang spesfik untuk melengkapi asupan nutrisi bagi buah hatinya. Anak yang mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang akan memiliki saluran pencernaan yang sehat, sehingga dapat menyerap nutrisi baik. Pada akhirnya anak akan memiliki selera makan dan pola tidur yang baik yang dapat menunjang tumbuh kembangnya secara lebih bahagia dan optimal. 


Comments

  1. Keren ya teh acaranya. Materinya bagus dan bermanfaat banget buar mamak biar tetap happy <3

    ReplyDelete
  2. Games dari psikolognya itu memang seru ya, bikin kita jadi hepi.

    ReplyDelete
  3. Kemarin sempat lihat live nya teh seru banget ya Elizabeth ini jelasinnya. Thanks for sharing

    ReplyDelete
  4. Wow ortu zaman now makin menantang ya teh, ngga cuma apa yang dilihat tapi juga mental serta kecukupan gizi sang buah hati😊

    ReplyDelete
  5. Tantangan pola asuh zaman now semakin berat yah, huhuh semangat!

    ReplyDelete
  6. Wah senengnya bisa hadir di acara bagus

    ReplyDelete
  7. Kayanya seru ya kalo rutin ada ajang berbagi, biar ilmu parentingnya nambah terus.

    ReplyDelete
  8. Aky suka cara penyampaian psikolognya yg interaktif jd ga ngebosenin yah :)

    ReplyDelete
  9. Mencatat baik-baik poin pentingnya. Suka ngerasa memang gak hadir secara utuh saat bersama anak. Hiks.

    ReplyDelete
  10. Hmm, bicara soal pola asuh memang nggak ada habisnya ya. Selalu saja ada pelajaran baru yang bisa dipetik.

    ReplyDelete

Post a Comment