Bandara Kerta Jati; Era Baru Industri Aviasi di Tanah Pasundan

Minggu lalu senang sekali bisa berkesempatan menghadiri acara Forum Group Discussion (FGD) yang mengusung tema 'Era Baru industri Aviasi di Tanah Pasundan', tentunya akan menambah wawasan karena topik ini sedang hangat-hangatnya sejalan dengan akan dibukanya bandara baru di Jawa Barat, Bandara Kerta Jati. Bertempat di Grand Ballroom Hotel Mercure BAndung bersama dengan para perwakilan dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub), Angkasa
Pura II, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), dan beberapa Komunitas juga turut hadir yang bertujuan untuk mencoba mengumpulkan beberapa aspirasi usulan dan masukan dari publik dalam upaya memajukan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. 



Acara dibuka oleh Doni Iswanto sebagai Moderator dan diteruskan oleh pembicara pertama yakni Bapak M. Awaluddin selaku Presiden Direktur Angkasa Pura II, beliau menyatakan bahwa PT Angkasa Pura II atau AP II siap melayani kepindahan penerbangan maskapai jet domestik dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka. Sesuai rencananya akan ada 56 perpindahan penerbanagn yang meliputi 13 rute domestik ke BJIB tersebut dan akan di mulai per tanggal 1 Juli 2019. Beliau optimis Bandara Kertajati ini akan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di daerah-daerah Jawa Barat secara keseluruhan.



Selanjutnya ada Bapak Djoko Murjatmoko selaku Director of Engineering & Operation AP II menambhakan Pemerintah dan masyarakat Jawa Barat tidak akan bisa menikmati manfaat yang lebih besar dari sektor pariwisata, jika masih mengandalkan bandara Husein Sastranegara Bandung sebagai pintu masuk wisatawan ke daerahnya. Menurutnya selamai ini bandara Husein Bandung itu tidak berkembang bertahun-tahun, untuk menambah landasan jadi 2.200 meter saja harus menebang gunung, sementara disana ada lapangan tembak TNI. Beliau mengaskan, sesuai instruksi dari Kementrian Perhubungan, AP II tidak akan mengalihkan seluruh penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati, namun hanya memindahkan penerbangan domestik bermesin jet saja. Bandara Husein masih dipertimbangkan untuk penerbangan internasional bagi kepentingan bisnis pariwisata di Bandung.

Ada juga Direktur Bandar Udara Kementrian Perhubungan (Kemenhub), M. Pramintohadi Sukarno menjelaskan, dalam menyetujui pembangunan sutu bandara pemerintah tidak hanya membuat perencanaan 2-3 tahun saja, tapi untuk jangka panjang 20-30 tahun kedepan. Kalau diingat dulu Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng juga hasil pemindahan Bandara Kemayoran di Jakarta Pusat. Hasilnya bisa terjadi pembangunan juga di daerah. 




Persiapan akan dibukanya Bandara Kertajati ini tentunya mendapatkan banyak kritikan atas pemidahan penerbangan tersebut, pun banyak keluhan dari berbagai pihak. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Agus Mulyono meminta seluruh masyarakat untuk tidak lagi mencibit kebijakan Pembangunan Bandara Kertajati, harusnya mecarikan solusi terbaik jangan hanya melihat kepentingan Bandung saja, karena pariwisata Bandung pun tidak akan mati begitu saja akan tetap menjadi destinasi wisatawan. Terkait kendala tersebut menurutnya hal itu bisa diselesaikan dengan mudah, dengan diperlukannya angkutan shuttle bus yang andal dengan penambahan simpul pemberangkatan angkutan ke Bandara Kertajati dari Bandung maupun kota-kota sekitarnya. Juga yang penting angkutan tersebut harus bersubsidi senhungga tidak akan memberatkan. Solusi berikutnya adalah Pemerintah harus mempercepat pembangunan tol Cisumdawu, karena busa mempercepat waktu tempuh perjalanan dari kota-kota di Jawa Barat ke Bandara Kertajati. 



Menanggapi berbagai masukan dari MTI tersebut, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Baratv, Andrean Wijanto menyebutkan sudah ada 19 operator bus dan 167 armada angkutan umum yang siap melayani transportasi darat dari dan menuju Bandara Kertajati. 

Ada juga Akademisi dari Universitas Padjadjarab, Yayan Satyakti menyebutkan suka tidak suka dengan relokasi penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertjati ini harus dilakukan. Karena Jawa Barat diharapkan memiliki diferensiasi pasar penumpang udara yang unik agar international exposure-nya benar bisa menjual letak geografis dari Bandara Kertajati. KApan lagi masyarakat Jawa Barat bisa punya kebanggana dengan meniliki bandara level Internasional kalau tidak sekarang kan. 



Menarik banget kan pembahasan yang telah dipaparkan para pembicara-pembicara tersebut, tentunya kita semakin yakin bahwa Bandara Kertajati akan membangun dan meningkatkan kehidupan masyarakan Jawa Barat. Excited banget ingin ke Bandara Kertajati deh. 







Comments